Nama : Akhmad Ali
1.
Bandingkan dan uraikan pendapat Saudara
tentang perspektif teori kebudayaan yang
diajukan oleh Geertz (1973, 2005), Goodenough (1994), dan Keesing (1994)!
Jawaban:
Dalam Tafsir Kebudayaan, Geertz melakukan
pendekataan lukisan mendalam, atau ’thick description‘ terhadap
kebudayaan. Artinya, pendekatan kebudayaan melalui penafsiran
sistem-sistem simbol makna kultural secara mendalam dan menyeluruh
dari perspektif para pelaku kebudayaan itu sendiri.
Melalui pendekatan tersebut, pembaca
mampu dituntun pada teori interpretatif tentang kebudayaan. Sehingga ia dapat
menafsir mengapa, latarbelakang, faedah, fungsi dan tujuan dari seseorang
mempraktekkan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Menurut Geertz, kebudayaan
adalah sesuatu yang semiotik atau bersifat semiotis, yaitu hal-hal
berhubungan dengan simbol yang tersedia di depan umum dan dikenal serta
diberlakukan oleh masyarakat bersangkutan . Sebab kebudayaan adalah anyaman
makna-makna, dan manusia adalah binatang yang terperangkap dalam
jaring-jaring -yang ia tenun sendiri-dari makna itu. Di sini, agaknya Geertz
seakan-akan menjadi penerus idea-idea dari Max Weber, yang justru merendahkan
derajat kemanusiaan.
Kebudayaan selain itu bersifat kontekstual dan
mengandung makna-makna publik. Seperti CokFight , dalam pertarungan ayam
di Bali Greetz menafsirkan sebuah ayam yang bertarung bukan hanya sekedar ayam,
namun disitu ada multi tafsir yang di tafsirkan oleh masyarakat
sekitarnya(Bali). Seperti pertaruhan harga diri, kehormatan, jabatan, dan
kasta. Dalam sabung ayam Bali juga adanya sebuah control.
Sedangkan Goodenough yang melihat
kebudayaan sebagai sistem kognitif, yaitu menganggap perilaku budaya sejajar
dengan gramatika bahasa; sama halnya dengan Levi-Strauss yang menganggap
kebudayaan sebagai sistem struktural, melihat oposisi dwi pihak (binary
opposition); sedangkan Clifford Geerts mengartikan
kebudayaan sebagai sistem simbolis. Teori kebudayaan kognitif dan struktural Goodenough
terinspirasi dari Saussure, I have found it theoritically helpful to think
of both culture and language as rooted in human activities and as pertaining to
groups insofar as they consist of people who engage with one another in the
context of those activities((Goodenaough) culture is a conceptual mode
underlying human behavior ” (Goodenough )
Sebuah kebudayaan yang menekannkan pada
kemunculannyya di tekankan pada sebuah interacksi manusia. jika kebudayaan
ditekankan secara terpisah dari individu . maka akan adanya sebuah multi tafsir
secara bahasa.
Robert M Keesing Teori M. Keesing ini
bersumber dari teori – teori lain, yang di dalam bacaan ini ia ulaskan mengenai
teori dari Geertz, Rappaport, Vayda, Ward Goodenough, Levi-strauss,. Dengan
bersumber kepada teori kebudayaan dari para pakar diatas, Keesing mengolah
pendapatnya sendiri melalui bab yang berjudul teori-teori tentang budaya, ia
juga menelaah dari pendapat -pendapat serta teori- teori para pakar tersebut.
Keesing menyebutkan mana hal yang ia setujui dan mana yang tidak. Dalam dewasa
ini Keesing membuat sebuah ringkasan mengenai pemikiran- pemikiran tentang konsep
budaya agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat. Ia membagi ke dalam 4
bidang, 4 bidang tersebut adalah Dari
sekian banyak yang dipaparkan oleh Keesing, ia telah menyimpulkan makana dari
budaya sebagai sistem adaptif, yaitu :
Pertama, setiap pemikiran bahwa apabila kita
menguliti lapisan konvensi kultural maka pada akhirnya kita akan
menemukanPrimal man dan keadaan manusia yang bugil di dasarnya, merupakan
pemikiran yang steril dan berbahaya. Kita memerlukan satu model interaksional
yang kompleks, bukan satu lapisan yang sederhana) Jadi yang dimaksud oleh
Keesing ialah dalam meneliti tentang suatu budaya diperlukan pemikiran yang
sangat serius tidak bisa diungkapan dengan biasa,biasa saja dan sederhana
sekali, apabila kita mencoba untuk meneliti dan mengamati secara lebih dalam
maka yang kita dapatkan ialah sesuatu yang murni, oleh itu dikatakan olehnya
“merupakan pemikiran yang steril dan berbahayan”. Kebudayaan itu bersifat
dinamis namun sangat berhati -hati dalam menentukan bagaimana kemudian
kelanjutannya.
Kedua, baik determinisme ekologis maupun determinisme
kultural yang ekstrem sekarang dapat didukung oleh kepercayaan dan ideologi,
tetapi tidak oleh ilmu pengetahuan yang arif bijaksana. Yang perlu untuk
ditelusuri adalah cara-cara bagaimana garis acuan biologis ditransformasikan
dan dikembangkan ke dalam pola - pola kultural; dan ini memerlukan rencana
penelitian yang imajinatif dan hati-hati dan penyelidikan yang telaten, bukan
polemik-polemik dan sensasionalisme. Jadi yang dimaksud Keesing ialah
kebudayaan tidak dapat diukur dalam ilmu pengetahuan dan tidak dapat apabila
kita berpegang teguh dengan ilmu pengetahua, tetapi kebudayaan itu diukur
melalui kepercayan dan ideologi-ideologi masyarakat yang berbudaya. Serta dalam
meneliti kebudayaan bukanlah untuk mencari suatu ketenaran atau sensasi melainkan
untuk mendapatkan hal -hal yang diperlukan dan berguna bagi masyarakat luas
dengan cara penelitian yang imajinatif dan hati -hati serta penyelidikan yang
telaten.
Dari kesemuanya antara Greetz , Goodenough,
kemudian Keesing mengartikan sebuah konsep budaya sangat berbeda, hal ini
mungkin dari sebuah cara pandangnya dalam hal ini Greetz sangat simbolis
sekali, kemudian Goodenough bahasa terpengaruh oleh Levis Struss, dan terakhir
Keesing memandang kebudayaan sebagai struktural local.
2.
Uraikan dengan contoh penerapan
metodologi yang diusulkan Caulkins (2004)untuk
mengidentifikasikan kebudayaan sebagai
‘shared knowledge’
Jawaban
: Culture as shared knowledge Kebudayaan sebagai pengetahuan yang dianut bersama
(culture as shared knowledge)
merupakan satu pendefinisian yang digunakan oleh sebagian antropolog dalam membatasi ruang lingkup
masyarakat dalam kebudayaan,
terutama
menyangkut: penelaahan esensi, homogenitas, dan kajian tentang `orang lain'. Hal ini karena adanya
dorongan untuk menyatakan kebudayaan dalam suatu batasan tersendiri, sebagai
entitas statik. Untuk menentukan kebudayaan sebagai shared knowledge, dilakukan
metode sebagai berikut
Pertama Mengidentifikasi
domain dan kategori dari ilmu pengetahuan dengan menggunakan daftar bebas untuk
menguraikan elemen atau muatan dari domain.
Kedua Mengidentifikasi
tingkatkontribusipengetahuan/kebudayaan dengan menggunakan analisis konsensus
(consensus analysis).
Ketiga Mengidentifikasi
koherensi dari pengetahuan melalui pengujian informasi dalam kelompok
masyarakat
Penelitian ini mengamati tentang dampak sharing knowledge untuk menghasilkan dan
meningkatkan best operational service
melalui efektifitas team work dan Organizational Citizenship Behavior di Perusahaan Kosmetik kecantikan.
Pengambilan sampel data dilakukan dengan cara dengan menerapkan Judgmental sampling yakni pengambilan
data dilakukan pada organisasi perkumpulan wanita seperti (Kopri), wanita
karier yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan untuk mengisi kuisioner.
Jumlah kuisioner yang disebarkan misalnya kepada wanita karier 217 kuisioner dan yang kembali 216 kuisioner
dan dapat diolah lebih lanjut sebanyak 195 kuisioner dengan rate sebesar 90,27 %, sedangkan untuk
Kopri(pengurus wanita) dengan penyebaran kuisioner sebanyak 71 kuisioner dan
yang kembali 71 kuisioner dan dapat diolah lebih lanjut sebanyak 61 kuisioner,
dimana 10 responden tidak lengkap mengisi item pertanyaan dan respon rate sebanyak 85,91 %. Secara
keseluruhan respon rate pada
penelitian ini sebesar 88,89 %. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian
kuisioner yang bersifat tertutup yaitu pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa
hingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja
atau kepada satu jawaban saja(Contoh menggunakan Shared Knowledge).
3.
Michael M.J. Fischer (2007:39) menyatakan “... there is no culture, and all we do is
cultural.” Uraikan argumentasi Fischer
bagi pernyataan tersebut! Uraikan pula pendapat Saudara tentang argumentasi Fischer tersebut!
Jawaban semua tindakan manusia adalah
kebudayaan . karena setiap tindakan manusia tersebut mempunyai sebuah makna
dari setiap tindakannya. Contoh tindakan individu dalam hal ini adalah tari
tarian Tor-Tor batak. Dalam semua gerak gerik penarinya mempuyai sebuah makna,
dan dalam gerakan tersebut(mengandung makna) dinamakan sebuah budaya.
terimakasih, tulisan anda memudahkan saya membaca tulisan-tulisan tentang makna
BalasHapusTOTO | TOTO | Titanium Rainbow Quartz - Tiagān Togāti
BalasHapusTiagān Togāti: titanium pipe Toto | TOTO. titanium prices Toto: TOTO. TOTO: TOTO. TOTO: TOTO. TOTO: TOTO. TOTO: TOTO. titanium white dominus TOTO: TOTO. TOTO: TOTO. TOTO: titanium iphone case TOTO. titanium powder TOTO: TOTO.