Sabtu, 02 Maret 2013

Kiai Katakan Tidak Untuk Korupsi Setiap Anas Urbaningrum diwawancara oleh setiap media televisi hampir keseluruhan sebuah kasus hambalang bergulir, bisa dipastikan sesosok seorang Anas Urbaningrum saat di wawancara memakai baju batik, sarungan, dan dibelakang ada sesosok foto berkharismatik berkopiyah putih, ia adalah seorang ulama khaarismatik dari Krapyak Jogja, Almarhum kiai Ali Maksum atau yang lebih dikenal dengan sebutan kiai krapyak. Lantas apa hubungannya dengan foto tersebut dan dengan Anas Urbaningrum sendiri? Disini yag menarik jika dilihat dari sebuah sisi landscape Antropologi, sosiologi, Anas Urbaningrum yang gencar dibombardir-oleh sebuah kasus mega projek bernama Hambalang Wisma Atlet, bersamaan dengan diawali oleh Nazaruddin, Anggela Sondakh dan Andi Malarangeng yang juga merupakan teman sejawat perjuangan Anas Urbaningrum yang sudah memakai seragam bernama KPK. Anas Urbaningrum jelas adalah seorang politikus yan tangguh dikarenakan ia sendiri saat mahasiswa menjabat sebagai ketua PB HMI( Himpunan Mahasiswa Islam), Anas setiap sesi wawancara selalu saja menampilkan sesosok orang yang bersahaja, dengan memakai sarung, apakah benar anas selalu memakai sarung di setiap waktu luangnya? Dalam hal ini saya pribadi melihat Anas seolah-olah ia ingin mencoba memainkan sebuah peran (agent) yang memang mencoba menggiring sebuah opini publik bahwa ia adalah seorang santri, yang secara implisit seorang santri yang selalu jujur, apa mungkin jika seorang santri di asumsikan sebagai seorang jujur? Dalam dunia politik(front stage) seseorang bisa saja berubah menjadi bukan dirinya, demikian yang mencoba ditampilkan oleh Anas Urbaningrum dengan saaarungnya, lantas hubungannya dengan sebuah foto tersebut dimana? Menurut saya pribadi, Anas Mencoba mendapatkan sebuah opini public dan dukungan dari para pengikut atau murid(santri) kiai Ali Maksum yang memang sangat berkharismatik. Dalam hal ini setiap penonton atau masyarakat boleh saja menafsirkan tentang foto tersebut, baik dari kacamata politik, budaya, atau agama, namun terlepas dari itu semua saya yakin bahwa seorang kiai tidak menganjurkan muridnya untuk berbuat KORUPSI.


                                                

            Setiap Anas Urbaningrum diwawancara oleh setiap media televisi hampir keseluruhan sebuah kasus hambalang bergulir, bisa dipastikan sesosok seorang Anas Urbaningrum saat di wawancara memakai baju batik, sarungan, dan dibelakang ada sesosok foto berkharismatik berkopiyah putih, ia adalah seorang ulama khaarismatik dari Krapyak Jogja, Almarhum kiai Ali Maksum atau yang lebih dikenal dengan sebutan kiai krapyak.
            Lantas apa hubungannya dengan foto tersebut dan dengan Anas Urbaningrum sendiri? Disini yag menarik jika dilihat dari sebuah sisi landscape Antropologi, sosiologi, Anas Urbaningrum yang gencar dibombardir-oleh sebuah kasus mega projek bernama Hambalang Wisma Atlet, bersamaan dengan diawali oleh Nazaruddin, Anggela Sondakh dan Andi Malarangeng yang juga merupakan teman sejawat perjuangan Anas Urbaningrum yang sudah memakai seragam bernama KPK.
            Anas Urbaningrum jelas adalah seorang politikus yan tangguh dikarenakan ia sendiri saat mahasiswa menjabat sebagai ketua PB HMI( Himpunan Mahasiswa Islam), Anas setiap sesi wawancara selalu saja menampilkan sesosok orang yang bersahaja, dengan memakai sarung, apakah benar anas selalu memakai sarung di setiap waktu luangnya?
            Dalam hal ini saya pribadi melihat Anas seolah-olah ia ingin mencoba memainkan sebuah peran (agent) yang memang mencoba menggiring sebuah opini publik bahwa ia adalah seorang santri, yang secara implisit seorang santri yang selalu jujur, apa mungkin jika seorang santri di asumsikan sebagai seorang jujur?
            Dalam dunia politik(front stage) seseorang bisa saja berubah menjadi bukan dirinya, demikian yang mencoba ditampilkan oleh Anas Urbaningrum dengan saaarungnya, lantas hubungannya dengan sebuah foto tersebut dimana? Menurut saya pribadi, Anas Mencoba mendapatkan sebuah opini public dan dukungan dari para pengikut atau murid(santri) kiai Ali Maksum yang memang sangat berkharismatik.
            Dalam hal ini setiap penonton atau masyarakat boleh saja menafsirkan tentang foto tersebut, baik dari kacamata politik, budaya, atau agama, namun terlepas dari itu semua saya yakin bahwa seorang kiai tidak menganjurkan muridnya untuk berbuat KORUPSI.

            Setiap Anas Urbaningrum diwawancara oleh setiap media televisi hampir keseluruhan sebuah kasus hambalang bergulir, bisa dipastikan sesosok seorang Anas Urbaningrum saat di wawancara memakai baju batik, sarungan, dan dibelakang ada sesosok foto berkharismatik berkopiyah putih, ia adalah seorang ulama khaarismatik dari Krapyak Jogja, Almarhum kiai Ali Maksum atau yang lebih dikenal dengan sebutan kiai krapyak.
            Lantas apa hubungannya dengan foto tersebut dan dengan Anas Urbaningrum sendiri? Disini yag menarik jika dilihat dari sebuah sisi landscape Antropologi, sosiologi, Anas Urbaningrum yang gencar dibombardir-oleh sebuah kasus mega projek bernama Hambalang Wisma Atlet, bersamaan dengan diawali oleh Nazaruddin, Anggela Sondakh dan Andi Malarangeng yang juga merupakan teman sejawat perjuangan Anas Urbaningrum yang sudah memakai seragam bernama KPK.
            Anas Urbaningrum jelas adalah seorang politikus yan tangguh dikarenakan ia sendiri saat mahasiswa menjabat sebagai ketua PB HMI( Himpunan Mahasiswa Islam), Anas setiap sesi wawancara selalu saja menampilkan sesosok orang yang bersahaja, dengan memakai sarung, apakah benar anas selalu memakai sarung di setiap waktu luangnya?
            Dalam hal ini saya pribadi melihat Anas seolah-olah ia ingin mencoba memainkan sebuah peran (agent) yang memang mencoba menggiring sebuah opini publik bahwa ia adalah seorang santri, yang secara implisit seorang santri yang selalu jujur, apa mungkin jika seorang santri di asumsikan sebagai seorang jujur?
            Dalam dunia politik(front stage) seseorang bisa saja berubah menjadi bukan dirinya, demikian yang mencoba ditampilkan oleh Anas Urbaningrum dengan saaarungnya, lantas hubungannya dengan sebuah foto tersebut dimana? Menurut saya pribadi, Anas Mencoba mendapatkan sebuah opini public dan dukungan dari para pengikut atau murid(santri) kiai Ali Maksum yang memang sangat berkharismatik.
            Dalam hal ini setiap penonton atau masyarakat boleh saja menafsirkan tentang foto tersebut, baik dari kacamata politik, budaya, atau agama, namun terlepas dari itu semua saya yakin bahwa seorang kiai tidak menganjurkan muridnya untuk berbuat KORUPSI.

0 komentar:

Posting Komentar