Adaptasi Manusia
Nama : Akhmad
Ali
Human Adaptation to High Altitude
Lingkungan dataran
tinggi merupakan sebuah tantangan berat untuk beradaptasinya manusa.
Dikarenakan ketersediaan oksigen yang paling penting, makanan nutrisi berkurang
pada tempat dataran tinggi, seperti diketahui manusia tidak bisa hidupa tanpa
adanya oksigen. Manusia saat ini hidup dan tinggal di permukaan laut. Namun
sekitar 20 sampai 30 juta orang hidup dan berhasil merproduksi pada ketinggian
2500. Bagaimana adaptasi terhadap ketinggian yang telah dicapai?
Artikel ini melihat sebuah dari efek
ketinggian yang akan menimbulkan masalah bagi sebuah adaptasi manusia,
ketinggian ini didefinisikan sebagai ketinggia 2500 m. Masalah adaptasi dibahas
dalam rangka mengintegrasikan dari siklus kehidupan manusia.
Tantangan dari ketinggian
Populasi yang berada pada ketinggian di atas 2500 M
yang ada diwilayah pegunungan Rocky di America Utara, Andes Amerika Selatan,
Etopia dataran tinggi Afrika Timur dan Himalaya. Tantangan dari masing masing
paling utama adalah penurunan ketersediaan oksigen atau disebut dengan
Hikposia.
Ketersediaan oksigen adalah
ditentukan pada sebuah atmosfer , udara dan tekanan yang pada berikutnya
ditentukan oleh berat udara yang menekankan pada permukaan bumi. Manusia hidup
di dataran tinggi yang lebih maka akan berkurang sebuang tekanan oksigennya.
Hipoksia adalah sebuah pengaruh
kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan
ketinggian dari dataran tinggi dan tidak dapat mudah diubah oleh budaya. Ini
yang membedakan hipoksia berbeda dari yang lainnya dari lingkungan dataran
tinggi yang dapat dimodifikasi oleh budaya .
Medan yang kasar menggambarkan
pegunungan lingkungan , tantangan hipoksia tidak terbatas pada ketinggian tetapi
pada jantung, paru-paru dan beberapa penyakit lainnya. Efek dari hiposia adalah
dapat dilihat dari masyarakat yang tinggal didataran tinggi.
Adaptasi Manusia
Theodosius Dobzhansky mendefenisikan
sebuah struktur, fungsi adan tingkah laku dari sebuah adaptasi untuk hidup dan
memproduksi , adaptasi manusia terhadap lingkungan ketinggian dipandan sebagai
sebuah proses biologis berbasis dimana individu menanggapi sebuah hiposia pada
ketinggian tinggi untuk dapat hidup dan memproduksi. Tidak ada asumsi yang
dibuat mengenai apakah mekanisme yang mendasari.
Moore & Regensteiner
Respon biologis terhadap hipoksia
adalah menganggapnya adalah massalah tantangan dari dataran tinggi , manusia
adalah sesutau individu yang paling mudah diamati dari siapa efek hipoksia
tersebut. Adaptasi juga dapat dilihat pada tingkat ain seperti tingkat gen,
Study tentang adaptasi manusia yang
mendapatkan dari fakta atau mendapatkan dari ilmuwan hanya mempelajari
peristiwa selama dalam beberapa periode yang terbatas, namun adaptasi sendiri
adalah sebuah proses yang terjadi selama beberapa generasi. Studi ketinggian
mungkin akan berguna untuk menjelaskan sebuah proses adaptasi dala dua cara:
pertama Pertama,eferk bersamaan dari ketinggian tinggi dalam konteks manusia siklus
hidup memberikan gambaran dari proses seperti itu terjadi dalam satu generasi. Melihat
hubungan antara efek dari ketinggian tinggi pada orangtua dan keturunan siklus
hidup memungkinkan generalisasi tentang proses adaptasi dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Kedua , populasi telah hadir pada ketinggian untuk jangka waktu yang berbeda.
Human life Cycle
Model siklus hidup manusia dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menafsirkan penentuan kesehatan dan
penyakit untuk digunakan menggabungkan periode yang saling tumpang tindih
antara beberapa orang. Kemudian efek dari dataran tinggi yang menimbulkan
sebuah masalah untuk adaptasi pada ketinggian mempengaruhi fertilitas atau
kematian. Kemudian berpengaruh langsung pada produksi keturunan dan kesuburan.
Oxygen Transport System
Tujuan dari sistem transportasi
oksigen adalah untuk memberikan oksigen ke sebuah jaringan, yang sekiranya
dapat mningkatkan oksigen seperti terangkut ke paru-paru, jantung dan pembuluh
darah.
Adaptasi Ketinggian
Sebuah ketinggian mempengaruhi
perkembangan janin, namun demikian tidaklah terlalu jelas, apakah memang efek
dari ketinggian , yang kemudian dikaitkan dengan perubahan dalam sistem
reproduksi yang mengganggu kesuburan itu sendiri.
Pertumbuhan anak dan remaja
merupakan sebuah periode berkelanjutan sebuah pertumbuhan dan berkembangan
tubuh meskipun tingkat pertumbuhan tidak secepat dengan bayi. Beberapa peneliti
menekankan pada pertumbuhan awal dari siklus kehidupan manusia. Adulthood
and Old Age: 21 years of age to death
Ada beberapa penyakit yang kronis
yang memang dimulai pada usia 30a tahun, penykit ini merupakan sebuah penyakit
kronis yang disebut (polycythemia, Monge's disease, or chronic soroche) yang
kebanyakan dihidap oleh laki-laki, keluhannya seperti sakit kepala dan ketidak
mampuan untuk berpikir jernih dan penyakit Hipoksia.
0 komentar:
Posting Komentar